PUISI : CINTA SEPERTI ILMU TAJWID

Saat pertama kali berjumpa dengan mu...
aku bagaikan berjumpa dengan saktah...
Hanya bisa terpanah dengan menahan nafas sebentar...


Aku dimatamu mungkin  bagaikan nun mati diantara idghom billagunnah...
Terlihat tapi dianggap tidak ada
...
Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku ...
Jelas dan terang...

Jika mim mati menghadapi ba disebut ikhfa syafawi...
Maka jika aku bertemu dirimu...
Itu disebut cinta,

Sejenak pandangan kita bertemu,lalu tibatiba semua itu seperti idghom muttamasilain....
Melebur menjadi satu....

Cintaku padamu seperti mad wajib muttasil....
Paling panjang diantara yang lain...

Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku seperti qolqolah qubro...
Terpantul dengan keras...

Sayangku padamu seperti mad thobi'i dalam al-quran...
Buaanyakkk bennner.....

Semoga hubungan kita ini seperti idghom  billagunnah yang hanya berdua, lam dan ro'...

Meski perhatianku tidak terlihat seperti alif lam syamsyiah...

Cintaku kepadamu aeperti alif lam qomariah... terbaca jelas....

Kau dan aku seperti idghom muttaqoribain, perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya namun berlainan sifatnya...

Layaknya huruf tafkhim, namamu tercetak tebal di fikiranku...

Semoga aku menjadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlissukun...